Eha bersama beberapa Piagam Penghargaan yang diperolehnya sebagai pengusaha keripik. |
Ketika tim datang, bu Eha sang pemilik usaha sedang sibuk menata bungkusan-bungkusan besar yang berisi aneka keripik siap kemas. Aneka keripik tersebut berbahan baku pisang, singkong, talas, dan sukun. Menurut bu Eha, selanjutnya akan disebut sebagai Eha saja, keripik pisang adalah yang paling laris.
Dengan menyandang merk Budeddy's Keripik, usaha keluarga ini terlihat dinamis dimana ayah-ibu berperan sebagai produsen sedangkan anaknya mengambil peran sebagai perancang kemasan dan pemasaran. Mereka menempuh dua jalur pemasaran yaitu offline dan online.
"Jauh sebelum saya pensiun, istri saya ini sudah nyambi-nyambi. Mulai dari kreditan, berjualan gado-gado, kosmetik, hingga membuat parsel lebaran. Tujuannya sih agar ada pelapis ekonomi jika suatu saat dia harus berperan sebagai tulang-punggung keluarga. Ya kalau yang namanya pisah dengan suami, bisa saja karena suaminya meninggal dan lain-lain ya, hehehe", ujar Dedi membuka obrolan. Dedi adalah suami dari Eha. Ia pensiun dari PT. Krakatau Steel tahun 2011.
Tahun 2012 suami istri Dedi dan Eha ini berjualan keripik pisang di sekitar stadion Kotasari Cilegon, bahan bakunya tidak banyak yaitu sekitar satu atau dua tandan pisang.
"Dari modal sekitar Rp 50.000,- rupiah kemudian jadi Rp 200.000,- itu kami sudah seneng banget pak. Ya saat itu lumayan laris, meskipun tidak selaris sekarang", kembali Dedi berkisah.
"Saat itu kami juga mengisi ke warung-warung, mulai dari kemasan seharga tiga ribu sampai sepuluh ribu. Dari sana akhirnya jadi banyak pesanan, sering kami kewalahan ketika bahan baku langka. Akhirnya kepikiran pula untuk membuat variasi, saat itu adalah keripik singkong, tapi saat pertama-pertama mengolah tidak langsung jadi, ada kegagalan kecil hingga tiga kali. Kami tidak berputus asa, terus melakukan eksperimen hingga akhirnya menemukan formula yang sekarang", Eha berkisah.
Maka demikianlah, selama lebih kurang tiga tahun lamanya mereka melakukan perintisan usaha hingga memasuki tahun keempat bisa "tinggal landas" dengan kemasan dan tampilan produksi keripik mereka yang cukup elegan hingga menembus pasar internasional. Benar, brand keripik Budeddy's telah diekspor ke Rusia, Arab Saudi, Abu Dhabi, hingga Malaysia. Dengan penanganan produksi yang sedemikian rupa, keripik-keripik ini mampu bertahan selama sebelas bulan berdasarkan sertifikasi Badan POM. Dan tentu saja bersertifikasi halal juga.
Anak dari Eha dan Dedi yang bernama Vivi memiliki andil besar dalam tumbuh kembang usaha keluarga ini. Dia menggawangi berbagai even seperti pelatihan-pelatihan yang berbasis komoditi keripik. Penjualan berbasis online juga dilakukannya. Kolaborasi yang solid di antara orangtua dan anak telah melahirkan berbagai penghargaan, di antaranya Juara I Lomba Keripik se-Banten dan Juara II Lomba Keripik Nasional.
"Pinjaman pertama dari PKBL KS kami gunakan untuk membeli mesin pemotong, adapun pinjaman kedua untuk meningkatkan volume produksi. Tentu saja kami sangat berterima kasih pada pihak PKBL KS karena pinjaman-pinjaman tersebut sangat bermanfaat. Dalam beberapa tahun ke depan kami ingin punya rumah produksi yang terpisah dari tempat tinggal, pak. Dengan demikian diharapkan bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Kami juga akan terus berusaha berinovasi, termasuk dalam hal kemasan", Eha memungkas obrolan.
PROFIL MITRA BINAAN
Nama : Eha YulaehaTempat, tanggal lahir : Pandeglang, 7 Agustus 1962
Alamat : Jl. Mawar 1 F-10 N0 01 Rt 003/004, Cilegon
No. Ponsel : 087808155588
Sektor Usaha : Industri
Komoditi : Aneka Keripik
Aset : Rp 35.000.000,-
Omset per Tahun : Rp 800.000.000,-
Jumlah karyawan : 2 orang
Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Aneka Keripik Cilegon Go International, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.