Sebelum ada internet, hoax atau kebohongan, disebarkan dari mulut ke mulut, koran, buku, majalah, atau selebaran. Tujuannya sama saja, yaitu menggiring masyarakat atau publik pada pemahaman yang salah. Atau bisa pula untuk pencitraan.
Berbicara tentang ciri-ciri konten hoax bukanlah sesuatu yang saklek atau absolut, oleh karena itu bisa saja ciri-ciri yang diuraikan oleh penulis justru terdapat pula pada konten yang bukan hoax. Berikut adalah di antaranya : Menggunakan Judul yang Bombastis Pemberian judul yang bombastis tentu saja bertujuan untuk menarik atau menggelitik rasa penasaran dari calon pembaca. Pemilihan kata-kata seperti heboh, menyejutkan, di luar dugaan, dahsyat, tak disangka, dsb sangat sering muncul.
Heboh, Ternyata Cagub Provinsi A Bla... Bla... Bla... Dahsyat, Anggota DPR ini Kedapatan Bla... Bla... Bla... Sangat Mengejutkan, Hakim A Dinyatakan Sebagai Ini... Ini... Ini...
Pola pemberian judul seperti ini sudah berlaku sejak lama, dan masih tetap ampuh hingga saat ini. Bukan tidak mungkin suatu saat akan tidak ampuh, kemudian akhirnya diberi judul dengan pola yang tidak lagi bombastis.
Yang patut disayangkan, sekali lagi adalah, banyak pula konten yang bukan hoax tetapi menggunakan pola judul yang serba bombastis tersebut.
Mengatasnamakan Pihak Lain
Sebuah propaganda bisa saja berasal dari opini pribadi yang dibungkus oleh pernyataan mengatasnamakan pihak lain. Umumnya diselipkan pada konten, bukan pada judul. Ketika diklarifikasi, pihak yang bersangkutan ternyata tidak pernah menyeluarkan pernyataan sebagaimana yang telah dilansir oleh si pembuat propaganda. Model semacam inipun termasuk hoax. Mengatasnamakan Isme, Budaya, atau Agama Tidak jarang sebuah konten bisa disebut hoax karena tidak terang-terangan mengatakan bahwa itu adalah sekedar opini dari penulisnya, tetapi bersembunyi di balik isme, budaya, atau agama.Bla... bla... bla... berdasarkan budaya anu maka... bla... bla... bla...
Padahal jauh lebih elegan bila terang-terangan ditulis seperti ini :
Bla... bla... bla... menurut opini penulis... bla... bla... bla...
Menunjukkan Keberpihakan yang Kental
Ciri hoax berikutnya adalah menunjukkan keberpihakan yang berlebihan. Pada konteks ini dapat dikatakan bahwa ada pembelaan mati-matian terhadap satu pihak sekaligus habis-habisan memusuhi pihak lainnya. Padahal kondisi yang ada sebenarnya tidak hitam-putih.Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Ciri-Ciri Konten Hoax yang Berpotensi Menyesatkan, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.