Contoh aktualnya begini, seorang ibu beranggapan atau menilai bahwa membuat gorengan itu adalah pekerjaan mudah. Sedemikian mudah sehingga sering dijadikan pilihan oleh mereka yang tidak mampu mendirikan warung makan kecil-kecilan sekalipun. Ironisnya si ibu sendiri jangankan mampu membuat gorengan, merebus telurpun tidak pede.
Hal yang sama menimpa pula pada website atau blog. Mereka yang pada dasarnya gaptek justru sering beranggapan bahwa membangun website itu mudah. Tinggal duduk di depan komputer, klak-klik sebentar, terus jadi deh. Dan setelah jadi tidak perlu lagi diapa-apakan terkecuali diisi konten.
Bagi mereka yang sedikit-banyak paham tentang teknis membangun website, anggapan bahwa itu adalah hal yang mudah tidak akan pernah mampir walau sekejap dibenaknya. Hal ini terjadi karena berhadapan langsung dengan fakta bahwa ada banyak tahapan yang rumit dan harus dilalui secara runtut langkah demi langkah.
Lalu langkah apa saja yang harus secara runtut dilakukan agar menghasilkan website yang sukses? Jawabannya adalah berlangkah-langkah. Dan itu bisa dibagi menjadi beberapa kelompok tahapan yaitu Tahapan Menuju Pemula yang Sukses, Tahapan Menuju Calon Master yang Sukses, dan Tahapan Menuju Master yang Sukses.
Tahapan Menuju Pemula yang Sukses
Menanamkan Niat dan KeyakinanIni adalah tahapan awal yang sangat mendasar. Tanpa adanya niat dan keyakinan yang kuat sebagai awal melangkah maka mustahil akan mampu menapak pada tahapan berikutnya. Dan itu berarti stop hanya sampai di situ.
Memulai Pembangunan Website atau Blog
Pada tahapan ini ada dua opsi. bagi para pemula sekalipun sangat terbuka peluang untuk memiliki website atau blog dasar. Blogspot misalnya hanya mempersyaratkan seseorang memiliki akun email. User tidak perlu memikirkan self hosting, top domain, dan template. Semuanya telah disediakan oleh Blogspot secara gratis.
Opsi lainnya adalah menggunakan layanan berbayar, setidak-tidaknya untuk berlangganan domain tanpa hosting.
Sebagai pemula tentu saja tidak akan langsung mampu menangani pembuatan web atau blog ini. Semua harus diawali oleh belajar secara tekun.
Mengisi Konten
Pada tahapan ini banyak yang gugur. Tidak sedikit blog yang akhirnya menggantung di internet tanpa pernah terupdate isi atau kontennya. Alih-alih berharap sukses, akhirnya malah hanya ibarat menggantang asap. Jangankan untuk sukses, blog-nyapun tidak pernah terisi. Ataupun sempat terisi tetapi setelah itu menganggur.
Kesuksesan sebagai Blogger pemula adalah ditandai oleh kemampuan mengisi konten secara rutin. Frekuensi rutin tersebut bisa satu artikel per hari atau sekurang-kurangnya dua artikel per minggu.
Bila anda memiliki blog atau website, entah itu yang jenisnya blog jual-beli, blog/website berita, atau sekedar blog pribadi yang isinya seperti buku harian, dan bisa rutin diisi, maka itu berarti telah sampai pada tahapan Pemula Yang Sukses.
Sekali lagi perlu ditekankan bahwa ciri dari Pemula yang Sukses adalah mampu mengisi konten secara rutin. Bila blog berita ya rutin mengisi berita, bila blog jual-beli ya rutin mengisi penawaran produk, dan sebagainya.
Pada tahapan Pemula yang Sukses ini berbagai parameter seperti tingginya trafik kunjungan, mampu memasang Google Adsense, memiliki pengunjung tetap, dan sejenisnya adalah belum bisa dicapai.
Secara normal posisi sebagai Pemula yang Sukses bisa dicapai antara enam bulan hingga setahun. Itupun bila giat memacu diri dan tidak tergesa-gesa ingin sukses besar secara instan.
Apa yang penulis uraikan ini adalah berdasarkan asumsi jika seseorang benar-benar memulainya dari nol pada usia produktif. Pengertian dari nol adalah juga bermakna yang bersangkutan sebelumnya tidak menguasai bahasa pemrograman seperti html, php, javascript, dan sebagainya.
Selanjutnya : Tahapan Menuju Calon Master Blogger yang Sukses
Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Tahapan Menuju Blogger Pemula yang Sukses, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.