Pihak-pihak yang tidak mempertanyakan itu sedikit banyak tentu didasari oleh pemahaman tentang runtutan penanganan hukum.
Ketika I Wayan Mirna Salihin dinyatakan tewas karena keracunan Sianida, kemudian timbul dugaan bahwa dia diracun, tim penyidik tentu terus bergerak untuk menetapkan tersangka. Pada proses penyidikan tentu banyak nama yang diselidiki, tidak hanya Jessica. Sekurang-kurangnya muncul juga nama Hani dan para karyawan Olivier Cafe.
Pada saat belum ada satu orangpun yang ditetapkan sebagai tersangka, maka bobot kecurigaan terhadap Hani, Jessica, Olivier Cafe, dan bahkan kepada suami Mirna adalah terbagi rata. Tapi seiring dengan waktu semuanya menjadi mengerucut.
Di antara pihak-pihak yang berpotensi jadi tersangka, Jessicalah yang paling menunjukkan tanda-tanda patut dicurigai. Edy Darmawan Salihin adalah yang mula-mula menangkap kebohongan itu. Dan ini tentu menjadi bahan bagi tim penyidik.
Di antara pihak-pihak yang berpotensi jadi tersangka, Jessicalah yang menunjukkan tanda-tanda paling gelisah, meskipun sosoknya terbungkus ketenangan. Tindakannya yang berusaha eksis dengan tampil di media, kemudian mengumbar pernyataan demi pernyataan, justru menjadi salah-satu indikasi bahwa dia patut diduga kuat sebagai peracun Mirna.
Belakangan diketahui bahwa tindakan eksisnya di media adalah berdasarkan advis dari pengacara hukumnya. Dari sini bisa diketahui bahwa ketika Hani sibuk berbela sungkawa, Jessica malah sibuk merekrut pengacara. Untuk apa merekrut pengacara jika memang tidak bersalah. Mengapa tidak seperti Hani yang jauh lebih menunjukkan empati pada keluarga Mirna.
Jessica sangat banyak berbohong, dan kebohongannya yang paling telak adalah ketika menolak reka adegan berdasarkan rekaman CCTV. Jessica juga banyak melakukan hal-hal yang mencurigakan, di antaranya dengan membuang celana yang dipakainya ketika ke Cafe Olivier.
Ketika hanya Jessica seorang yang banyak berbohong, dan konsisten pada kebohongannya itu, maka bobot dugaan padanya semakin menebal, sedangkan pada yang lain semakin menipis kemudian hilang. Maka terjawab sudah salah-satu hal Mengapa Jessica Kumala Wongso Jadi Terdakwa Tunggal?Sebenarnya hanya ada satu pihak yang pantas mempertanyakan mengapa hanya Jessica yang jadi tersangka, pihak tersebut adalah Tim Kuasa Hukum Jessica. Itupun bukan karena terdorong oleh hal yang logis, melainkan karena kepentingan membela kliennya mati-matian dengan cara apapun.
Pada perkembangan sidang demi sidang yang telah berlangsung hingga yang ke-20 inipun memang tidak mampu memunculkan nama terdakwa yang lain. Tidak mampu memunculkan nama terdakwa yang lain karena memang tidak ada lagi yang pantas didakwa selain Jessica.
Sebelumnya : Kasus Kopi Maut Bersianida dan Hadirnya Kaum Oportunis Sejati
Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Mengapa Jessica Kumala Wongso Jadi Terdakwa Tunggal?, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.