- Beberapa hari sebelum kejadian, Jessica menanyakan apakah di Grand Indonesia ada apotik atau klinik?
- Jessica datang terlebih dahulu kira-kira sejam sebelum Mirna tewas.
- Jessica memesankan kopi untuk disajikan langsung sebelum Mirna datang.
- Jessica melakukan close bill diawal.
- Jessica mondar-mandir sambil melihat-lihat ke atas, seolah-olah sedang memeriksa posisi CCTV.
- Jessica memilih tempat, yaitu meja nomor 54, yang tidak terjangkau sepenuhnya oleh CCTV.
- Jessica menyusun tiga buah paper bag di atas meja seakan-akan untuk menutupi gelas kopi dari sorotan CCTV.
- Jessica menurunkan tiga papaer bag tersebut dan menyimpannya di atas sofa dengan gestur gelisah.
- Dan banyak lagi hal yang layak dianggap janggal.
Andai saja I Wayan Mirna tidak mengalami sesuatupun yang tergolong tragis, maka semua perilaku Jessica di atas akan dianggap biasa-biasa saja dan mudah dilupakan orang.
Tanggal 1 September 2016 dilangsungkan persidangan Jessica yang ke-17. Ya, sudah 17 kali sidang untuk kasus ini. Dan di sidang yang manapun selalu saja kejanggalan-kejanggalan perilaku Jessica ini yang menjadi salah-satu bahan.
Nampaknya hanya ada satu hal yang membuat persidangan ini berlangsung panjang. Satu hal tersebut adalah tidak terbukti, tidak pula ada saksi mata, ketika Jessica memasukkan Sianida ke dalam kopi Vietnam. Namun demikian tidak terbukti tidak dapat diterjemahkan sebagai pasti tidak melakukan atau pasti tidak bersalah.
Selanjutnya : Menunggu Akhir Persidangan Jessica Kumala Wongso
Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Mengapa Diklaim Banyak Kejanggalan Pada Kasus Kopi Bersianida?, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.