Membebaskan 100
orang yang "mungkin bersalah" adalah lebih baik daripada menghukum 1
orang yang "mungkin tidak bersalah". Maka untuk menghukum orang, ia
harus "pasti salah". Di sinilah fungsinya akhirat. Yaitu sebagai
pengadilan yang pasti adil karena diadili langsung oleh Yang Maha Tahu.
Jika demikian,
lalu untuk apa manusia mau repot-repot mencari keadilan di dunia? Jawabannya
adalah untuk memburu nilai dan terlibat pada proses, terlepas dari hasil
akhirnya bagaimana.
Di dunia ini
memang kerap terjadi gagalnya manusia memberikan dan atau memperoleh keadilan. Hal ini terjadi
karena manusia memiliki sangat banyak ketidaktahuan dan ketidakpahaman.
Termasuk dalam hal mengetahui atau memahami isi hati orang lain.
Andaikan saja isi hati
seseorang bisa diketahui oleh orang lainnya, maka bisa jadi tidak akan pernah
ada institusi bernama pengadilan. Atau bahkan tidak akan pernah ada kebohongan,
karena manusia merasa percuma melakukannya. Dan lebih jauh lagi tidak akan
pernah ada kejahatan.
Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Keadilan di Dunia adalah Sebuah Relatifitas, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.