Bukan hanya masyarakat, bahkan anggota hakimpun merasa heran. Mereka menilai bahwa sikap Jessica yang seperti ini di luar kelaziman mengingat statusnya yang tidak tanggung-tanggung, yakni terdakwa pembunuhan berencana.
Memang, tidak selamanya Jessica bisa bersikap tenang dengan wajah berhiaskan nyaris senyum. Sesekali nampak bahwa dia merasa jenuh atau tidak nyaman. Terutama pada sesi persidangan yang mengangkat persaksian ahli psikologi dan psikiater forensik.
Baru pada persidangan keempat belas Jessica nampak full sendu. Terutama ketika Profesor Edward dimintakan persaksiannya sebagai ahli. Saat itu sang profesor yang masih muda ini lebih bertindak sebagai narasumber yang mengupas berbagai teori hukum dibanding masuk menyentuh kasus yang sedang berjalan.
Ada satu pernyataan sang profesor yang nampaknya sangat memukul jiwa Jessica. Pernyataan tersebut adalah mengenai teori yang mengatakan bahwa di dalam menangani kasus dakwaan pembunuhan berencana, penuntut umum tidak perlu capek-capek mendalami motif pembunuhan.
Selanjutnya : Prediksi Untuk Hasil Akhir Sidang Jessica Kumala Wongso
Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Fenomena Baru Dalam Persidangan Jessica Kumala Wongso, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.