Gaya bahasa Al Qurán telah menginspirasiku untuk menulis
sebuah narasi.
Gaya bahasa Al Qurán itu sungguh luar biasa dalam hal
keindahan serta kedalamannya. Tidak mungkin ditiru sepenuhnya oleh manusia.
Melainkan hanya seperciknya saja.
Perkenankan aku si penulis antah berantah ini
mengekspresikannya.
Bismillah,
Dan ingatlah ketika VOC secara bertahap mengambil jengkal
demi jengkal tanah pribumi Nusantara. Mereka bergerak atas nama ekonomi yang
akhirnya membangun monopoli.
Sesungguhnya banyak para raja Nusantara yang akhirnya
kehilangan kekuasaan administratif pada tanah-tanah itu. Dan mereka terkapar
lemah ketika pemerintah Belanda menjajah.
Telah datang masa dimana VOC bubar dan digantikan oleh
kiprah negara tempat mereka berasal. Nusantara bagai debu di atas batu, yang
ketika badai datang langsung tersapu bersih.
Tidakkah kamu perhatikan bahwa masa-masa itu sekarang
kembali terulang. Ketika tinggal sedikit saja pribumi yang berkuasa atas lahan
maka kekuasaan akan beralih.
Wahai guru-guru yang beriman, ajarkan lagi tentang sejarah
kiprah VOC dan kelemahan bangsa kita. Badai itu sesungguhnya telah mengamuk dan
semakin lama akan semakin membesar.
Sesungguhnya di antara pergantian jaman banyak tanda-tanda
yang harus dibaca. Bukan seperti membaca aksara tapi lebih dari itu. Telaahlah
atas nama Tuhanmu yang telah menciptakan jaman.
Tidak, sekali-kali tidak, jangan meniatkan diri kalian untuk
merebut kemerdekaan karena itu hanyalah bagaikan urusan seperiuk nasi dunia
fana. Tapi niatkan untuk memperjuangkan tegaknya keadilan di muka bumi karena
perintah Rabb-mu.
Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Menggunakan Gaya Bahasa Al Quran Untuk Mengekpresikan Gagasan, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.