Saudaraku sesama muslim, kita tentu sangat sedih dan pedih
mendengar pembantaian seperti di Rohingya. Saya sebut seperti karena di tempat
lainpun bisa berlaku, bukan hanya di Rohingya. Kita seakan tanpa daya dan Allah seperti membiarkan.
Benarkah Allah membiarkan? Jawabannya tentu tidak!
Dia tentu akan tetap bekerja berdasarkan kehendakNya. Dan
kusangkakan para korban pembantaian itu sekarang sedang berada dalam nikmat
kubur. Dan kita semua tahu apa akhir kisah dari yang diawali oleh nikmat kubur.
Kemudian Allah mengganti mereka yang telah tewas itu dengan
para mualaf. Kuantitas digantikan oleh kualitas. Kukatakan demikian karena
sangat jarang seseorang mau menjadi mualaf hanya karena kelaparan.
Motivasi umum yang mendorong seseorang menjadi mualaf adalah
hidayah. Dan hidayah itu datang, salah-satunya, karena diawali oleh kesadaran
intelektualitas. Jadi jangan heran bila banyak di antara para peneliti mumi
Firáun yang jadi mualaf.
Juga jangan heran bila yang banyak menjadi mualaf adalah
manusia-manusia jenius yang tadinya dipersiapkan untuk menghancurkan Islam.
Sesungguhnya umat Islam jauh lebih disibukkan oleh
permasalahan internal dibanding kemaruk mengajak pindah agama pada umat lain.
Setidak-tidaknya sejak 10 abad yang lalu.
Tapi Islam adalah Islam. Dalam keadaan umatnya
berantakanpun, sangat lemah dalam teladan, dakwah, syiár, dan tabligh, Islam
tetap gemilang. Mereka, kaum non muslim itu, tetap berduyun-duyun secara sadar
menjadi mualaf.
Berbahagialah kita karena dibekali kitab yang tertulis
(ayat-ayat qauliyah) dan kitab yang tidak tertulis (ayat-ayat kauniyah). Itulah
bukti kesempurnaan Islam. Tinggal kita mau mempelajari dan mengamalkannya saja.
Dan berbondong-bondongnya mereka menjadi mualaf adalah
bagian dari ayat kauniyah.
Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberikan Al-Kitab, kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian yang ada di antara mereka. Barangsiapa yang ingkar kepada ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisabnya. (QS. Ali ‘Imran: 19)
Wallahu álam bishawab.
Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Islam Sebagai Dienullah Akan Senantiasa Tegak Dalam ridho-Nya, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.