"Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pengajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik . Sesungguhnya
Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan
Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (
surah An-Nahl : 125)
"Berjihadlah melawan orang-orang kafir dan orang-orang
munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka." (QS. At-Taubah: 73)
Demikianlah, ayat pertama bertendensi pada lemah-lembut.
Adapun ayat kedua bertendensi pada tegas-keras.
Seingatku ini pelajaran ketika seorang muslim menginjak
remaja. Lalu tinjauan ayatnya adalah utuh, tidak diambil sebagian. Hanya
lunaknya saja atau kerasnya saja.
Hanya saja seingatku juga, rasulullah berdakwah sangat banyak
mengambil porsi lunak. Porsi kerasnya hanyalah saat membela diri ketika jiwa
terancam.
Stigma kafir dan munafik datangnya dari Allah, kaum muslimin
hanya mengikuti saja. Apa yang Allah firmankan maka itu yang kaum muslimin
ucapkan. Bahkan di Indonesia istilah kafir telah diperlunak menjadi non muslim.
Aku sendiri tidak suka mengumbar tuduhan kafir karena merasa
belum baik dalam ber-Islam. Jika sembarangan menuduh kafir, siapa tahu malah
berbalik pada diri sendiri.
(Andaikata ke-Islam-an seseorang sudah baik, maka ia tentu
akan lebih berhati-hati lagi dalam menggunakan istilah kafir ini.)
Oh ya, istilah kafir itu punya definisi tersendiri
berdasarkan terminologi Islam dan tidak dikenal dalam keyakinan non Islam. Jadi
tidak bisa sembarangan dalam mengartikannya, apalagi hanya menebak-nebak
berdasarkan selera pribadi.
Begitulah, terkadang ada non muslim yang dengan seenaknya
menguraikan makna kafir. Tentu saja dengan pengetahuan yang jauh dari memadai.
Sehingga kesannya justru protes atau provokasi.
Bila sembarangan mengartikan, maka pintu yang tertutup saja
bisa dikatakan kafir. Misalnya dalam kalimat ini :
"Waduh pintunya kafir, pak. Saya lupa membawa kuncinya
pula."
Kalau sudah begitu kan jadi terlihat banget begonya. Padahal
saya saja sudah bego, ini lebih bego lagi. Ngak ngak ngak! :D
Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Serulah Manusia Ke Jalan Tuhanmu Dengan Hikmah, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.