Anggap saja sobat berlangganan internet dengan bandwidth
1mb, lalu berapakah sesungguhnya yang bisa digunakan secara efektif? Jawabannya
adalah tergantung banyak faktor, di antaranya kualitas ISP dan kualitas
perangkat yang sobat gunakan. Angka 1mb tersebut sesungguhnya adalah nilai
maksimal yang bisa dicapai, bukan nilai yang pasti dicapai. Dan pada kenyataannya
nilai maksimal tersebut sangat jarang bisa tercapai. Bila sobat bisa
berselencar dengan 0.9mb saja maka itu sudah tergolong bagus.
Banyak artikel dari para blogger yang judulnya kira-kira
seperti ini : Meningkatkan Kecepatan Internet. Lalu di situ dijelaskan berbagai
macam kiat mulai dari registry tweak, setting hardware, hingga mengganti DNS.
Kemudian apakah kecepatan internet sobat jadi meningkat? Tidak, sebenarnya
tidak ada peningkatan apapun yang terjadi, yang ada hanyalah lebih optimal.
Bila sebelum menerapkan berbagai kiat tersebut internet sobat hanya bisa
mencapai 0.7mb dari maksimum 1mb, maka setelahnya bisa mencapai 1mb. Dan stop,
tidak akan ada peningkatan lagi karena batas maksimal sudah tercapai.
Hingga di sini mari kita sepakati untuk menggunakan istilah
"Optimasi Kecepatan Internet" bila urusannya dengan praktek tweaking
registry hingga ganti DNS. Adapun istilah "Meningkatkan" sebenarnya
lebih sederhana. Sobat tinggal datang ke ISP langganan terus bicara begini, "Mas,
upgrade dong jadi 5mb!". Dan konsekuensinya tagihan sobat bulan depanpun
akan upgrade pula.
External Faktor
Di atas sudah disebutkan bahwa kecepatan akses internet
ditentukan oleh banyak hal. Di antara faktor-faktor tersebut adalah faktor
alam. Dan inilah yang termasuk pada kategori external faktor, artinya ia berada
di luar kemampuan manusia untuk mengubahnya. Tidak bisa diubah, hanya sebatas
bisa disiasati. Persis seperti saat ada hujan, manusia tidak bisa menghentikan
hujan tersebut, dan hanya sebatas bisa berteduh atau menggunakan payung untuk
menghindarinya. Pada konteks ini, sebuah ISP yang baik adalah yang memiliki
standar-standar ampuh untuk menyiasati faktor eksternal tersebut. Tidak ubahnya
seperti para pereli handal yang siap dengan jip terkuatnya.
Seleksi alam akan senantiasa ada. Beberapa ISP yang tidak
siap dengan persaingan akan tersingkir dengan sendirinya.
Kompensasi Nilai
Di beberapa wilayah yang masih mungkin menerima penetrasi
internet meskipun bermedan berat, sering terjadi loss speed yang ekstrim, terutama
bila menggunakan wireless. Misalnya saja dari kecepatan maksimum 1mb yang
ditawarkan rata-rata hanya bisa dicapai 0.5mb. Tentu saja hal ini sangat
merugikan bagi para pengguna. Secara berkala mereka membayar untuk 1mb tetapi
hanya bisa menerima separuhnya saja. Pada konteks ini sebuah ISP yang baik
biasanya memberikan kompensasi nilai dengan prinsip pelayanan kira-kira seperti
ini : Pokoknya user harus menerima nilai sesuai kontrak. Kompensasi nilai yang
dimaksud adalah dengan memberikan bandwidth tambahan, dengan demikian faktor
losses yang terjadi adalah menjadi resiko mereka, bukan menjadi beban user.
Di masyarakat kita memang banyak tipikal user yang mudah
pasrah. Hal ini justru tidak memacu para ISP untuk menjaga atau meningkatkan
layanannya. Mungkin mereka beranggapan, atau merasa nyaman, bila tidak ada
komplain yang signifikan dari para user. Namun lagi-lagi ini tidak akan terjadi
pada ISP yang baik. Mereka akan senantiasa mengevaluasi layanannya meskipun
tidak ada pengaduan dari user.
Ada beberapa karakteristik praktis dari jaringan internet
yang saya temukan selama ini. Karakter-karakter tersebut adalah :
- Memiliki akses bebas dengan kecepatan yang optimal sesuai dengan batasan yang diberikan oleh penyedianya. Bila seseorang berlangganan paket dengan bandwidth 5mb misalnya, maka ia bebas mengakses situs apapun dengan kecepatan berkisar di 5mb tersebut. Atau jika sedang ada penurunan kinerja akibat external factor, maka kecepatannya tidak turun terlalu jauh. Di angka 4mb masih toleransi. Oh ya, angka 5mb tersebut biasanya diawali oleh kata up to, dan itu berarti kemampuan maksimal yang mungkin diperoleh, bukan kemampuan yang pasti diperoleh.
- Memiliki akses yang optimal sesuai janji dari penyedianya, tetapi menerapkan blokir pada beberapa situs. Misalnya saja dengan menampilkan pesan seperti ini :
- Selanjutnya adalah yang memiliki karakter tidak optimal tetapi bebas mengakses situs apapun.
- Terakhir adalah yang memiliki karakter tidak optimal sekaligus diblokir untuk beberapa situs tertentu.
Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Kecepatan Internet, Antara Optimasi vs Upgrade, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.