Bahkan banyak di antara para ustadz sekalipun yang terjebak
oleh kalimat ini :
"Allah saja Maha Pemaaf, masa sih manusia tidak!"
Tujuan dari kalimat tersebut tentu baik dan benar, tapi
secara redaksional kusut-masai.
Betapa tidak, ke-tidakterbatas-an Allah dibandingkan
langsung dengan ke-terbatas-an manusia. Yang dengan itu si manusia sebenarnya
tidak akan mampu bersikap seperti Allah.
Lalu seperti apa redaksional yang pas? Nampaknya ini bisa
menjadi pilihan :
"Jadilah pemaaf, semata-mata karena Allah Yang Maha Pemaaf!"
Di tengah-tengah perjuangan yang berat, sekarang ini banyak dikeluarkan ungkapan yang berbunyi demikian :
“Semua akan indah pada waktunya.”
Sepintas lalu tidak ada yang salah dengan kalimat atau
ungkapan tersebut. Tetapi bagi yang yakin ada syurga dan neraka maka ungkapan
tersebut tidak pas sama-sekali. Sebab berakhir di neraka bukanlah sesuatu yang
indah, bukan?
Lalu ungkapan apa yang pas sebagai penggantinya? Nampaknya
ini bisa sebagai pengganti :
“Semua akan adil pada waktunya.”
Seorang pembawa acara atau mc sering berkata seperti ini :
“Waktu dan tempat kami persilahkan.”
Makna tersiratnya dapat dipahami dengan baik tetapi pasti
lebih baik lagi jika secara redaksional juga pas. Maka kalimat penggantinya
adalah :
"Waktu dan tempat kami sediakan."
Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Aneka Ragam Ungkapan Umum Yang Perlu Dikritisi, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.