Di awal popularitas website atau situs di Indonesia, kita menemukan beragam model tampilan yang benar-benar heterogen. Dan semua itu menginduk pada platform atau situs rujukan yang ada. Di antaranya adalah Yahoo.
Tampilan Yahoo menjadi salah-satu inspirasi. Lalu
sebagaimana biasanya pihak yang terinspirasi akan melakukan sentuhan-sentuhan
personal terhadap situsnya. Dengan demikian terciptalah tampilan demi tampilan
baru yang justru nampak "menor" dibanding tampilan sang inspirator.
Demikianlah, Yahoo saat itu memiliki tampilan yang tidak
simpel, tetapi belum sampai pada tahap menor, apalagi norak.
Saat itu sedemikian mudah kita menemukan situs yang aneka
warna pada bodinya. Tidak cukup hanya sampai di situ, berbagai variasi gradasi
warna juga diterapkan. Alhasil bodi website menjadi sedemikian ramai. Bahkan
karena terlalu ramai sehingga nampak norak. Belum lagi masih diimbuhi oleh
kerlap-kerlip gaya iklan obat kuat.
Memang, saat itu tidak semua situs menganut tampilan bak
pengantin tradisional atau peserta karnaval. Tidak sedikit pula yang tampil
minimalis. bahkan sedemikian minimalisnya sehingga lebih mirip ketikan pada
kertas polos.
Kita bisa merasakan betapa mengakses internet di tahun
1990-an membutuhkan kesabaran tersendiri. Kolaborasi antara pc berprosesor
Pentium II paling banter, speed internet di kisaran 56kbps, dan situs-situs
yang memiliki bodi beraneka warna, sungguh sempurna untuk menyajikan kecepatan
bak siput.
Teknologi berkembang sedemikian cepat, hingga muncul
teknologi web 2.0, hardware dan kecepatan internetpun meningkat. Seiring dengan
itu tentu saja popularitas website semakin tinggi.
Seberapa besarpun bandwidth internet tersedia, tetap saja
perlu memperhatikan populasi pengakses dan resource bagi website yang semakin
bertambah dari waktu ke waktu. Pada sisi inilah para web desainer seakan
dipaksa untuk melakukan perancangan yang tidak terlalu boros ukuran. Intinya rancangan
web haruslah ramping, minimalis, dan mudah dinavigasi. Dengan demikian ia bisa
cepat diakses oleh manusia, ramah terhadap mesin pencari, dan ringan untuk
berselancar.
Siapakah sekarang yang menjadi inspirasi bagi
tampilan-tampilan situs setelah Yahoo meredup? Inspirator itu tidak lain tidak
bukan adalah Goole dan Facebook. Meskipun yang dijadikan inspirasi tidak melulu
soal coraknya tetapi lebih kepada sifatnya. Dan sifat tampilan dimaksud adalah
clean, minimalis, elegan, fast, dan easy.
Saat ini urusan nge-web atau nge-blog memang sangat banyak
di-drive oleh Google, setidak-tidaknya melalui kekuatan mereka sebagai search
engine rujukan. Bila dalam merancang template, entah itu untuk Blogger,
Wordpress dan lainnya, kita menggunakan arahan-arahan resmi dari pihak Google,
maka hasil akhirnya adalah yaitu tadi ;
clean, minimalis, elegan, fast, dan easy.
Masa-masa tampilan website atau blog yang bagaikan pengantin tradisional, atau peserta karnaval, sudah lama lewat. Mereka terlalu berat dan lambat untuk diakses. Dan sekarang rata-rata tampilannya adalah simpel elegan.
Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Transformasi Tampilan Website dari Waktu ke Waktu, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.