Bagi yang menelaah dengan teliti, tentu tidak akan pernah
menyalahkan guru Drona dengan tudingan ia telah gagal mendidik para muridnya
sehingga perang Bharatayudha terjadi.
Bahkan beberapa ajaran para nabipun memiliki termin perang
untuk menuju tatanan masyarakat baru. Jika guru Drona disalahkan, maka nabi
Muhamadpun seharusnya disalahkan pula. Karena beliau juga seorang guru.
Tidak, guru Drona dan nabi Muhammad tidak salah. Sebab
mereka hanyalah menjalankan apa yang telah digariskan Tuhan.
Tuhan dalam kasus Bharatayudha adalah Krishna, yang diakhir
kisah ia ikhlas menerima kutukan Gandari. Krishna punya kehendak yang tidak
dapat dihentikan oleh manusia.
Tuhan dalam perang Badar adalah Allah. Dia Yang Maha
Berkehendak, yang Dia inginkan terjadi maka terjadilah.
Allah dan Krishna adalah Tuhan menurut penganutnya
masing-masing. Dan apakah Tuhan yang akhirnya akan disalahkan? Tentu tidak.
Simpatiku pada Arjuna, yang sedemikian berlinangan air mata,
ketika harus membantai salah-seorang yang paling menyayanginya, yaitu Bhisma.
Dan itu bukan salah guru Drona.
Perang adalah perang, apapun latar belakang serta alasannya.
Dan dalang utamanya adalah Tuhan. Dia yang menggilirkan kenyang - lapar, Dia
yang menggilirkan siang - malam, maka Dia pula yang menggilirkan damai -
perang.
Ada pertanyaan yang sering diajukan terhadap Islam berkaitan
dengan hal ini, yaitu. jika Nabi Muhammad saw benar-benar merupakan rahmat bagi
seluruh umat mansusia dan Islam benar-benar agama damai dan tidak mengajarkan
ektremisme dan terorisme, maka mengapa kita menjumpai terjadinya peperangan di
masa awal maupun akhir sejarah Islam? dan jika Islam mengajarkan perdamaian,
mengapa sekarang kita jumpai kelompok teroris dan ekstremis Islam di dunia ini
semakin menjadi-jadi, dan merekapun terus membenarkan ideologi mereka dengan
bertindak mengatasnamakan ajaran Islam dan Al-Qur'an?
Jawabannya adalah :
Allah taala memerintahkan umat Islam untuk pertama kalinya
melawan dan membela diri dari permusuhan dan kekejaman musuh. Izin ini
disebutkan dalam Al-Qur'an Surah 22 ayat 39-40 yang berbunyi :
"Telah diizinkan bagi mereka yang telah diperangi,
disebabkan mereka telah dianiaya. Dan sesunngguhnya Allah berkuasa menolong
mereka. Orang-orang yang telah diusir dari rumah-rumah mereka tanpa hak, hanya
karena mereka berkata, “Tuhan kami ialah Allah.” . Dan sekiranya tidak ada
tangkisan Allah terhadap sebagian manusia oleh sebagian yang lain, maka akan
hancurlah biara-biara serta gereja-gereja Nasrani dan rumah-rumah ibadah Yahudi
serta masjid-masjid yang banyak disebut nama Allah di dalamnya. Dan pasti Allah
akan menolong siapa yang menolong-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa, Maha
Perkasa.
Aku membenci perang tapi tidak membenci Allah.
Selanjutnya : Nusantara Adalah Negeri Yang Paling Cinta Damai
Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Mengapa Sebagian Manusia Harus Berperang?, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.