Pandawa tidak mau diberi wilayah yang sudah maju, kemudian meminta daerah yang bernama Kandawaprasta.
Usulan Pandawa tidak direstui Bisma karena daerah tersebut
dijadikan penghuni si Raja Ular Taksaka, dan tidak ada manusia yang bisa hidup
disana. Namun Pandawa memohon agar putra Gangga itu percaya bahwa mereka bisa
membangun kerajaan di Kandawaprasta.
Menurut kitab Mahabharata, konon Kandawaprastha merupakan
ibukota kerajaan besar di India pada zaman dahulu kala, dan diperintah oleh
para leluhur Pandawa dan Korawa, seperti misalnya Maharaja Pururawa, Nahusa,
dan Yayati. Namun kota tersebut menjadi gersang akibat kutukan para resi, untuk
menghukum putra Budha (bukan Budha Gautama).
Saat diberikan kepada Pandawa, Kandawaprastha merupakan kota
gersang. Melihat keadaan itu, Krishna memanggil Indra, pemimpin para Dewa,
untuk membantu Yudistira memperbaiki keadaan negeri tersebut.
Dewa Indra memunculkan Wiswakarman, arsitek para Dewa yang
merancang kota megah. Dengan suatu upacara, Wiswakarman berhasil mengusir
segala penyakit di negeri tersebut dan menyuburkan kembali daerah yang gersang.
Sesuai janji Krishna, Kandawaprastha akan diberi nama
Indraprastha jika Indra mampu mengubah keadaan Kandawaprastha. Perlahan-lahan
kota tersebut menjadi kota yang makmur dan berduyun-duyun orang-orang dari
negeri tetangga bermigrasi ke negeri baru tersebut. Kota Indraprastha pun
menjadi kota besar. Setelah Yudistira naik tahta, kota/kerajaan Indraprastha
tetap mendapat pengawasan dari Hastinapura.
Itu menurut kitab Mahabharata, lalu bagaimana setelah kisah
tersebut dimodifikasi oleh para pujangga kita? Kisah tersebut berubah menjadi
penebangan hutan Amer atau alas Amartani secara besar-besaran oleh Pandawa.
Tentu saja demi membangun negara yang kelak bernama Amarta.
Pembelokkan kisah itu bisa jadi terinspirasi oleh kisah
sukses pembukaan hutan Tarik yang menjadi cikal bakal Majapahit.
Ternyata oh ternyata, yang dari dulu doyan "mencukur
hutan" adalah bangsa kita. Saking doyannya, gairah tersebut diangankan
pula pada para Pandawa. Bangsa ini lebih senang mengkhayalkan Pandawa merusak
hutan demi membangun ibukota dibanding menerima kisah asli Mahabharata apa
adanya.
Melalui kisah yang telah dibelokkan itu mereka seakan ingin
meraih legitimasi yang kuat bahwa penebangan hutan secara besar-besaran adalah
tidak dilarang demi kekuasaan.
Arti kata "prastha" adalah "ibukota".
Jadi jelas sekali bahwa Kandawaprastha adalah nama kota, bukan nama hutan.
Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Kisah Kandawaprastha dan Pembelokannya Demi Legitimasi, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.