Isu muslim - non muslim nampaknya sudah semakin tidak mempan
ketika diangkat dalam dinamika pencalonan pemimpin pemerintahan. Meskipun nash
di Al Qur'an sudah sedemikian transparan.
Apakah ini tanda-tanda kegagalan dakwah? Bisa jadi demikian,
karena penghayatan terhadap suatu nash dalam Al Qur'an ternyata tidak selamanya
berbanding lurus dengan atribut kesalihan berbusana. Entah dalam bentuk
jilbaban ataupun pecian.
Jilbaban dan baju kokoan, dalam salah-satu strategi politik
masa kini, malah bisa dijadikan komoditi citra. Dianggap bahwa mereka
merepresentasikan hakikat kemusliman yang boleh sembarangan memilih pemimpin.
Untungnya tidak semua yang berjilbab dan berbaju koko bisa
dijadikan komoditas politik Baik langsung maupun tidak langsung.
Berbicara soal kegagalan dakwah tentu saja tidak bisa
dibebankan pada para ulama di jaman ini semata-mata. Tapi harus juga dilakukan
flashback ke masa-masa yang telah silam berabad-abad yang lalu.
Mereka berjilbab namun sorot mata dan aura wajahnya keruh.
Dengan senyum enteng memamerkan tulisan : Kami muslimah, kami mendukung tandu!
Yang bisa kulakukan kini hanyalah becermin dan beristighfar.
Biarlah Allah yang menentukan takdir bagi bangsa ini sesuai dengan sunatullah
akibat pilihan manusia.
Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Akhirnya Hanya Kehendak Allah Jugalah Yang Akan Terjadi, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.