Sebenarnya aku sangat respek kepada I Wayan
Sumardana, si pembuat tangan robot itu.
Yang nampaknya keliru adalah mediamassa.
Rancangan yang belum selesai 100% sudah diekspos intens dengan berbagai bumbu
seru.
Nampaknya mediamassa memang benar-benar
memanfaatkan karakter umum masyarakat Indonesia yang super responsive. Dan
kepentingan mereka pastinya hanya di seputaran trafik atau rating.
Hilang sudah berita soal Angeline dan
sejenisnya, sekarang beralih ke Tawan The Iron Man.
Andaikan saja tidak ada super expose, mungkin keadaannya akan lebih baik bagi banyak pihak. Karya I Wayan Sudarmana yang belum selesai itu disampaikan oleh mediamassa bukan kepada publik tapi kepada pemerintah. Selanjutnya biarkan mereka menuntaskan karya tersebut hingga benar-benar memenuhi standar kualitas, termasuk hak ciptanya. Setelah itu baru diekspos.
I Wayan Sudarmana akhirnya nyaris tidak mendapat apapun terkecuali popularitas sesaat. Dan mediamassa akan meninggalkan ia untuk mencari bahan berita baru.
Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Singkat Tentang Iron Man From Bali Indonesia, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.