Artikel yang sedang anda baca ini berpotensi mencerahkan
atau setidaknya menggoyahkan paradigma. Saya sebut sebagai berpotensi yang
artinya berpeluang. Dan tidak setiap peluang bisa berhasil atau menjadi
kenyataan. Dan bila memang harus tercerahkan melalui artikel ini, maka siapapun
akan bisa sampai kemari.
Postingan ini dapat dikategorikan sebagai opini sekaligus
ulasan atau review.
Saya hanya berharap bahwa bila artikel ini baik dan
mengandung kebenaran, maka biarlah Allah yang menggerakkan agar banyak orang
yang menemukan link-nya.
Jaman Dulu Dan Sekarang Sama Saja
Mengapa selalu dicitrakan bahwa jaman dulu itu baik dan
jaman sekarang buruk?
Sering kita menemukan kalimat semacam ini : Jaman sekarang
sulit sekali mencari manusia yang amanah.
Kalimat tersebut seakan-akan ingin menjelaskan bahwa jika
jaman dulu mudah menemukan manusia amanah.
Padahal kalau memang jaman dulu itu baik, mengapa pula Qabil
membunuh Habil? Mengapa pula nabi Nuh harus membuat perahu raksasa? Mengapa
pula kaum nabi Luth dimusnahkan? Mengapa pula ada Ken Arok di Nusantara?
Mengapa pula Nusantara bisa dijajah? Dan sebagainya.
Jadi, dalam setiap jaman sebenarnya sama saja. Ada yang baik
dan yang buruk.
Mengapa Harus Skeptis Pada Internet?
Nampaknya cukup banyak manusia yang nyinyir terhadap Google
secara khusus atau internet secara umum, mulai dari anak kemarin sore hingga
orang tua bangkotan. Atau mereka yang kadung merasa punya ilmu setinggi langit
Tidak ketinggalan pula mereka yang skeptis pada teknologi modern.
Ah maafkan saya bila pada paragraf di atas menggunakan
kalimat-kalimat yang berstigma kurang nyaman. Anggap saja itu sebagai ice
break.
Salah-satu alasan mengapa mereka nyinyir pada internet
umumnya dan Google khususnya adalah karena menganggap kedua hal tersebut
sebagai sampah tidak berguna. Dan tindak-lanjut dari sikap seperti itu adalah
tidak lain tidak bukan merekapun akan nyinyir pula terhadap siapapun yang
disinyalir akrab dengan internet dan Google.
Bila ada aksi maka wajar ada reaksi bukan? Dan reaksi
tersebut bisa saja berupa tudingan balik bahwa mereka sebenarnya adalah kaum
yang irasional dan atau ironis.
Selanjutnya : Internet dan Buku adalah Perbendaharaan Dunia
Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Pandangan Skeptis Kepada Internet Adalah Naif, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.