Aku diasuh dan dibesarkan dalam pola pikir keluarga sederhana dan pendek angan-angan. Setelah dewasa bidang pekerjaanku adalah berbau teknologi yang rasionalitasnya dominan.
Baik dalam beragama maupun berbudaya, yang ditanamkan oleh orang tuaku bukanlah isme kejayaan tapi isme kebajikan. Intinya, mau jaya ataupun tidak yang penting bajik.
Kedua hal di atas tentu sangat mempengaruhi paradigmaku.
Dengan paradigma yang sudah tertanam kuat seperti itu, wajar apabila aku suka agak "gatal-gatal" bila diajak kepada hal-hal yang mengangankan suatu kejayaan global. Terlebih bila harus otot-ototan dan penuh intrik.
Bila karena menjalankan kebajikan secara massal lantas kejayaan datang, maka itu bonus, bukan tujuan.
Isme kebajikan saja, bila dipraktekkan secara utuh, masih berpotensi mengundang gesekan, apalagi isme kejayaan.
Entah berapa banyak proposal lisan dan tulisan yang mengajakku untuk bersama-sama berupaya meraih kejayaan global, meskipun dibungkus oleh pendekatan etnik, bangsa, budaya, bahkan agama.
Proposal-proposal tersebut kusimpan saja di brankas. Terkadang ingin juga membuangnya ke tempat sampah, tapi tidak tega.
Mereka yang tidak seprinsip denganku banyak yang menyindir dengan mengatakan "goblok". Aku bisa memahaminya, mungkin karena syahwat mereka untuk meraih kejayaan tidak terlampiaskan. Sekalipun selalu dengan penekanan pada pesan "demi kepentingan umum".
Terhadap mereka yang lemah syahwat seperti itu, nafsu besar tenaga kurang, aku tinggal membalikkan sindiran : "Kamu dungu!"
Kalau memang benar demi kepentingan umum, mengapa sewot dan blingsatan ketika sang umum tidak mau menerima?
Ketika seseorang menggadang-gadangkan gagasan yang katanya untuk kepentingan umum, lalu sang umum menolak, kemudian si seseorang tersebut menjadi blingsatan, maka topengpun terbuka. Terlihatlah wajah aslinya sebagai seseorang yang sangat ambisius dalam mewujudkan ambisi pribadi.
Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Balutan Topeng Atas Nama Kepentingan Umum, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.