Kata berburu telah semakin variatif karena bisa atau lazim
diikuti oleh banyak varian kata lainnya. Kini bukan hanya kata berburu binatang
yang bisa populer, kata berburu cenderamata atau berburu trafikpun bisa.
Salah satu upaya perburuan trafik adalah dengan berbagi
artikel di media sosial. Hal itu telah menjadi sebuah tren atau bahkan
megatrend sejak Blogspot dan Facebook meraih pencapaian fenomenal di blantika
internet. Ini merupakan hal yang normal-normal saja sebenarnya dalam rangka
mengupayakan adanya lalu-lintas atau trafik kunjungan pada weblog
masing-masing.
Tren tersebut di atas tercipta dalam wujud sebuah kondisi
dimana weblogging, bagi sebagian blogger, menjadi tidak lengkap tanpa berbagi
di Facebook, misalnya.
Bagi para blogger yang menitikberatkan pada trafik umum,
artinya tidak memprioritaskan sumber trafik tertentu ke weblog-nya, berbagi di
media sosial tentu menguntungkan. Atau setidak-tidaknya bisa memenuhi sebagian
harapannya untuk mendapat trafik. Tapi bagi yang menitikberatkan pada kebutuhan
akan trafik organik, misalnya saja karena ingin berpartisipasi pada Google
Adsense, berbagi di media sosial benar-benar harus dipikirkan masak-masak.
Sekedar ilustrasi, bila perolehan trafik anda pada suatu
hari memiliki komposisi seperti ini :
Trafik dari media sosial = 500
Trafik organik = 100
Trafik lain-lain = 400
maka prosentase trafik organik anda adalah (100) per (500 +
100 + 400) = 10%.
Sampai di sini sebenarnya belum ada masalah serius karena
pada akhirnya nanti yang dihitung oleh Google lebih kepada kuantitas real-nya,
bukan prosentase-nya. Angka 100 itulah yang akan lebih diperhitungkan, bukan
10% nya.
Bisakah kita memperoleh trafik organik 100% dari search
engine? Ya tentu bisa. Silahkan anda membuat artikel tapi jangan dibagikan di
media sosial manapun. Biarkan saja trafiknya benar-benar datang dari search
engine, dalam hal ini Google Search Engine tentunya. Bila murni datang dari
search engine, walaupun hanya 1 kunjungan saja, maka trafik organiknya akan
100%. Dan sekalipun prosentasenya sedemikian besar tapi tetap saja tidak
mencerminkan kinerja yang baik karena hanya ada 1 pengunjung yang datang.
Lalu berapakah komposisi dan jumlah trafik yang normal agar
sebuah blog bisa dinilai cukup baik? Banyak yang mengatakan bahwa 500 kunjungan
per hari, dan 25% di antaranya adalah trafik organik, sudah cukup untuk
memenuhi syarat kualitas standar sebuah blog dari sisi trafik.
Lalu apa masalah sebenarnya bila trafik dari media sosial
terlalu dikejar? Masalah tersebut adalah potensi mendatangkan bounch rate yang
tinggi. Secara psikologis manusia akan lebih mudah berpaling dari hal yang
diasong-asongkan dibanding dari hal yang ia cari. Maka demikianlah yang terjadi
pada suatu artikel yang diasong-asongkan di media sosial secara spartan.
Bounch rate atau rasio pentalan terjadi apabila mekanisme
search engine memperkirakan bahwa sejumlah pengunjung tidak tuntas dalam
membaca suatu artikel. Secara logis bagaimana mungkin seseorang bisa tuntas
membaca sebuah artikel bila kunjungannya pada sebuah blog hanya beberapa detik
saja atau paling lama semenit. Dan ini umum terjadi bila niatnya hanya sekedar
berbalas komentar.
Apakah berbalas komentar tidak penting? Oh penting sekali,
selama tujuan umum dari blogwalkingnya sendiri tidak dikorbankan. Tentang hal
ini telah saya tulis dalam artikel yang berjudul Dinamika Blogwalking Dan
Berkomentar Di Dunia Maya.
Berbagai jenis trafik yang datang kepada suatu blog akan
enak rasanya bak gado-gado apabila bisa mengolahnya. Tetapi manakala tidak bisa
mengolah, maka rasanya tidak akan karu-karuan.
Inti dari artikel saya adalah mengajak kepada kehati-hatian,
bukan mengajak kepada menghindari berbagi di media sosial. Dan bagaimana cara
yang baik agar berbagi di media sosial berdampak positif? Inilah prinsipnya :
Anda meluangkan waktu sekitar 30 menit untuk mengunjungi hanya satu blog jauh
lebih memberi manfaat dibanding meluangkan waktu 120 menit untuk 20 blog.
Kemudian bagaimana caranya agar berbagi di media sosial
berpotensi pula mendatangkan trigger untuk trafik organik susulan? Silahkan
membaca artikel saya yang berjudul Mengusahakan Trafik Organik Dari Media
Sosial.
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya. Tunggu
kunjungan balik saya ya. :-)
Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Resiko Atau Konsekuensi Berburu Trafik Gado-Gado, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.