Seorang blogger adalah raja sekaligus pelayan. Dan bila
kesejatian ini bisa diraih maka jadilah ia blogger sejati. Selanjutnya bila
menjadi blogger sejati itu merupakan sebuah visi yang ingin dicapai, maka dari
waktu ke waktu bisa terus meningkatkan diri.
Tulisan saya kali ini sebenarnya lebih bersifat seperti buku
harian. Dan kontennya lebih ditujukan untuk menasihati diri sendiri. Jadi
ketika dipublikasikan seperti sekarang ini maka harapannya tiada lain siapa
tahu kita bisa saling memberi motivasi. Tidak, tidak ada sedikitpun niatan saya
untuk menggurui siapapun.
Seorang Blogger Adalah Raja
Setidak-tidaknya seorang blogger adalah raja bagi dirinya
sendiri. Secara prinsip ia bebas berkehendak membuat niche blog apapun, bebas
berkehendak memiliki idealisme apapun dalam menulis, bebas berkehendak menulis
konten apapun, dan bebas berkehendak mengkustomasi blog-nya dengan rupa apapun.
Sejauh mana kehendaknya itu bisa tercapai, atau sampai dimanakah batas dari
kebebasannya itu adalah sangat tergantung pada berbagai kondisi.
Pada dasarnya manusia tidak memiliki kebebasan yang mutlak.
Selalu ada saja yang secara hukum alam senantiasa memberikan batasan-batasan.
Maka pada akhirnya yang berlaku adalah kaidah bebas-terbatas.
Ketika seorang manusia, termasuk seorang blogger tentunya,
berhadapan dengan suatu batasan yang di luar kekuasaannya maka pilihannya
adalah menabrak, kompromi, atau patuh. Bila menabrak maka resikonya adalah
terpental. Andai melakukan kompromi maka resikonya adalah kemungkinan bahwa
tidak semua aspirasinya akan terkabul. Kemudian selanjutnya bila memilih patuh
resikonya adalah hilangnya kebebasan berekspresi. Sebagian atau seluruhnya.
Seorang Blogger Adalah Pelayan
Ketika seseorang menjadi raja bagi dirinya sendiri maka
disaat itu pula otomatis ia telah menjadi pelayan. Yaitu pelayan bagi dirinya
sendiri pula. Komposisi yang paling buruk adalah ketika sang raja termasuk
kategori yang pengkhayal, egois, dan tergesa-gesa sedangkan pelayannya pemalas
dan bodoh. Kolaborasi atau komposisi seperti ini tidak akan menghasilkan
apa-apa.
Selain sebagai pelayan bagi dirinya sendiri, seorang
bloggerpun adalah pelayan bagi para pembaca. Dalam posisi seperti ini ia harus
pandai menyenangkan hati para pembacanya. Dan bila tidak memungkinkan untuk
melayani semua tipikal pembaca yang ada, maka ia bisa memfokuskan diri untuk
segmen tertentu saja.
Selanjutnya seorang bloggerpun adalah pelayan bagi search
engine. Setidak-tidaknya ia harus mengupayakan apa itu yang disebut SEO.
Ketika seorang blogger sibuk untuk mengetikkan berbagai
sintaks, maka sesungguhnya ada dua pihak yang harus dilayaninya. Yang pertama
adalah ia melayani sesama manusia. Berbagai sintaks yang ia buat haruslah
memenuhi kaidah human friendly. Kemudian yang kedua adalah ia harus melayani
browser atau search engine. Sintaks-sintaks yang ia buat harus memenuhi kaidah
browser friendly.
Butuh Keseimbangan
Seorang Blogger tentu tidak baik bila menempatkan diri hanya
sebagai raja. Bila itu dipaksakan maka belantara maya siap untuk membenamkannya
ke sebuah kedalaman hingga ia tidak lagi mampu eksis. Sebaliknya seorang
bloggerpun tidak baik bila menempatkan dirinya hanya sebagai pelayan. Bila
tetap dilakukan maka belantara mayapun sangat siap untuk
mengombang-ambingkannya.
Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Seorang Blogger Adalah Raja Sekaligus Pelayan, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.