Pasti sudah biasa kita menemukan para blogger yang menolak
jika para komentator menyertakan link aktif pada komentar-komentarnya. Di sisi
lain, meskipun tidak banyak, ada pula para blogger yang protes. Isi protesnya
adalah menggugat atau mempertanyakan mengapa link aktif tidak diperbolehkan
untuk disertakan pada saat memberikan komentar.
Usut punya usut ternyata penyebabnya sederhana, mengapa
mereka menolak link aktif tersebut. Penyebab itu adalah banyaknya para blogger
yang tidak konsisten. Mereka menghapus blog, atau menghapus profil Google++ nya
sehingga meninggalkan jejak berupa broken link.Dan ini tentu saja kurang baik
bagi kinerja blog yang dikomentarinya.
Lalu mengapa ada para blogger yang terkesan tidak konsisten
tadi? Jawabannya bisa bermacam-macam. Bisa karena mereka sedang dalam tahap
belajar, dalam tahap mencari jatidiri blog, bereksperimen, dan sebagainya.
Siapapun yang tidak ingin merugikan atau menyusahkan orang
lain tentu akan mau memahami mengapa, nyaris seperti konsensus, banyak blogger
yang menolak link aktif tadi. Dan sebenarnya tidak ada nilai lebih apapun bagi
kedua-belah pihak bila link aktif disertakan pada kolom komentar. Terkecuali
bila memenuhi syarat berikut :
Si blogger pemberi komentar adalah blogger mapan yang tidak
akan menghapus link blog-nya,
Komentar yang diberikan memang menjurus ke diskusi yang
mengharuskan berbagi link aktif.
Salah-satu tujuan blogwalking adalah mendapat kunjungan
balik dari pemilik blog yang blog-nya kita kunjungi. Bila itu salah-satu
tujuannya, maka tidak perlu memasang link aktif. Dari link profil yang tertera di kolom
komentarpun kita sebenarnya sudah bisa melacak URL blog dia bila yang
bersangkutan memang punya blog.
Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Mengapa Mereka Menolak Link Aktif Pada Kolom Komentar?, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.