Kucing Yang Tidak Sungkan Pada Manusia - Apa yang saya tulis ini merupakan pengalaman pribadi sambil lalu, jadi bukan sebuah hasil penelitian ailmiah. Bisa jadi orang lain memiliki pengalaman berbeda atau bahkan sama. Andaikata banyak yang sama, bisa jadi ini merupakan sebuah hipotesa awal yang barangkali nanti ada sejumlah ahli yang berminat mengadakan penelitian ilmiah.
Saya terhitung intens berinteraksi dengan kucing sejak balita. Tentu saja informasi di saat-saat balita ini didapat dari orang tua. Bentuk interaksinya adalah menyentuh-nyentuh kucing manapun yang jinak. Kemudian ketika memasuki usia sekolah, saat itu usia saya belum genap tujuh tahun, sudah mulai ingat kepada kucing-kucing yang dipelihara nenek. Saya sangat suka bila disuruh memberi makan kucing.
Setelah remaja tetap saja dekat dengan kucing, dan di sini sudah mulai memperhatikan tabiát-tabiát kucing mulai dari yang umum hingga yang spesifik. Dan di antara yang cukup spesifik adalah ada kucing-kucing yang sedemikian tidak sungkan pada manusia, hal ini ditunjukkan oleh mereka sejak berumur dua bulanan.
Mereka tidak sungkan melompat ke pangkuan manusia, lalu bercanda dengan saudara-saudaranya. Bila si manusia tersebut membiarkan, tidak mengusirnya, maka ketidaksungkanan mereka bertambah. Saat si manusia berdiri misalnya, maka anak-anak kucing itu sesekali berebut untuk memanjat, tidak beda dengan memanjat pohon. Mereka melompat, mencengkeram ke celana, memanjat terus hingga mencegkeram baju, dan akhirnya bertengger di pundak.
Kepada manusia-manusia yang mereka anggap sebagai temannya, anak-anak kucing inipun tidak sungkan untuk berbaring di atas perut apabila si manusia sedang telentang. Nah ini semua, berdasarkan pengalaman saya, lebih cenderung terjadi pada anak-anak kucing yang dilahirkan dalam jumlah banyak, yaitu antara 4 - 6 ekor. Selama ini saya belum pernah menemukan kucing yang melahirkan hingga 7 ekor. Umumnya sih paling sedikit dua, dan paling banyak enam.
Mereka tidak sungkan melompat ke pangkuan manusia, lalu bercanda dengan saudara-saudaranya. Bila si manusia tersebut membiarkan, tidak mengusirnya, maka ketidaksungkanan mereka bertambah. Saat si manusia berdiri misalnya, maka anak-anak kucing itu sesekali berebut untuk memanjat, tidak beda dengan memanjat pohon. Mereka melompat, mencengkeram ke celana, memanjat terus hingga mencegkeram baju, dan akhirnya bertengger di pundak.
Saya ingin menekankan pada pengertian tidak sungkan ini. Tidak sungkan sebagaimana yang dimaksud adalah bukan sekedar tidak takut. Ya, kalau sekedar tidak takut pada manusia maka sangat banyak kucing yang berkarakter demikian.
Kepada manusia-manusia yang mereka anggap sebagai temannya, anak-anak kucing inipun tidak sungkan untuk berbaring di atas perut apabila si manusia sedang telentang. Nah ini semua, berdasarkan pengalaman saya, lebih cenderung terjadi pada anak-anak kucing yang dilahirkan dalam jumlah banyak, yaitu antara 4 - 6 ekor. Selama ini saya belum pernah menemukan kucing yang melahirkan hingga 7 ekor. Umumnya sih paling sedikit dua, dan paling banyak enam.
Dari anak-anak kucing yang dilahirkan antara 2 - 3 ekor, saya juga belum pernah menemukan yang seperti telah diceritakan di atas. Mereka memang mau dekat dengan manusia, tetapi tidak sedekat yang lahir antara 4 - 6 ekor.
Selain nampak tidak sungkan pada manusia, mereka juga sangat atraktif. Bahkan disaat mengantukpun mereka masih menunjukkan tanda-tanda semangat untuk bercanda. Lalu apakah ini ada hubungannya dengan kebugaran sang induk saat melahirkan? Mungkin ada hubungannya, bila mengingat bahwa mampu mengandung lebih banyak janin kucing, bisa menunjukkan bahwa si induk sedang fit atau bugar.
Selain nampak tidak sungkan pada manusia, mereka juga sangat atraktif. Bahkan disaat mengantukpun mereka masih menunjukkan tanda-tanda semangat untuk bercanda. Lalu apakah ini ada hubungannya dengan kebugaran sang induk saat melahirkan? Mungkin ada hubungannya, bila mengingat bahwa mampu mengandung lebih banyak janin kucing, bisa menunjukkan bahwa si induk sedang fit atau bugar.
Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Kucing Yang Tidak Sungkan Pada Manusia, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.