Apa sebenarnya misi sebuah website saat eksis di belantara
maya? Jawabannya adalah bermacam-macam, tergantung dari sang penyelenggara,
tergantung dari proses bisnis yang dicanangkannya. Jika sang penyelenggara
memiliki visi memropagandakan sebuah idealisme, maka jadilah website yang penuh
propaganda tentang idealisme tertentu.
Jika sang penyelenggara memiliki visi menyebarkan
pengetahuan, maka jadilah sebuah website yang masif oleh pengetahuan. Jika sang
penyelenggara memiliki visi politik, maka jadilah sebuah website yang penuh
oleh tulisan-tulisan seputar politik. Dan banyak lagi jika-jika yang lainnya.
Kemudian, bila tiga prototipe website di atas yang jadi bahan uraian, maka
sesungguhnya mereka tergolong website-website bisnis yang bukan sekedar mencari
sedikit uang, atau dengan kata lain uang bukanlah tujuan utama. Begitulah,
karena makna dari bisnis bukanlah sekedar jual-beli.
Memang, selama ini bisnis hampir senantiasa dikait-kaitkan
dengan penghasilan berupa uang, setidaknya menurut sebagain bangsa kita.
Padahal bisnis punya makna yang lebih luas dari sekedar urusan memperoleh uang.
Bisnis dapat didefinisikan sebagai suatu urusan penting yang penanganannya
menggunakan metode tertentu serta terstruktur dalam suatu proses. Dan sekarang
kita bergeser kepada yang lebih membumi, yakni pada fakta bahwa sangat banyak
website-website yang tidak njlimet bisnis prosesnya karena masih pada tataran
memenuhi kebutuhan dasar dan belum berpikir untuk mendapat sebongkah berlian.
Lalu wujud nyatanya seperti apa? Mari kita potret beberapa di antaranya :
1. Banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan pendanaan untuk
kuliahnya, kemudian mereka berusaha menanggulangi. Mereka membuat sejumlah blog
gratisan dengan konten semenarik dan seberbobot mungkin dengan harapan banyak
pengunjung. Saat trafik kunjungan tinggi, maka peluang ditawari memasang iklan
terbuka lebar. Maka setiap klik anda pada blog mereka bisa berarti shodaqoh,
2. Banyak orang yang sebatas memenuhi kebutuhan dasar sudah
bisa, lantas mereka berpikir untuk berkarya di bidang sosial, misalnya dengan
niat menekan angka pengangguran. Mereka membuat website-website yang sekiranya
mampu menyerap tenaga kerja dalam skala kecil. Maka setiap klik anda pada
website mereka bisa berarti dukungan,
3. Seseorang yang
berpenghasilan pas-pasan namun sangat ingin menyantuni yayasan-yayasan
yatim-piatu secara rutin. Ia merasa jengah jika harus berkeliling meminta
sumbangan bermodalkan selembar proposal dan sekotak amplop. Ia merasa lebih
baik membuat sebuah website untuk membagikan pengetahuannya. Harap-harap cemas
hadir dalam hatinya agar ada yang mau memberi donasi alakadarnya atau memasang
iklan. Dan setelah dananya terkumpul langsung ia salurkan ke yayasan-yayasan
tersebut,
4. Dan sebagainya.
Sebagai sebuah media online yang sedang berkembang, didanai
secara mandiri tanpa konglomerasi, dan ingin memberikan kontribusi dalam upaya
membuka lahan pekerjaan, kami membutuhkan trafik yang tinggi. Dalam konteks ini
maka setiap klik anda pada website kami sangatlah berharga. Semoga anda tetap
setia menemani hari-hari kami dalam merajut huruf demi huruf agar menjadi
sebuah bahan bacaan.
Kami paham bahwa minat baca di negara kita ini katanya masih
rendah, tetapi harapan selalu ada. Harapan tentang hadirnya suatu masa dimana
membaca telah merupakan kebutuhan bagi penduduk negeri ini. Dan bila sudah
gemar membaca, maka tinggal menentukan apa yang sebaiknya dibaca. Berikutnya,
meskipun ada yang mengatakan bahwa minat baca bangsa Indonesia rendah, penulis
tidak sepenuhnya meyakini hal itu. Pada segmen tertentu ada juga bangsa
Indonesia yang justru keranjingan membaca. Misalnya saja pada segmen para
Blogger. Tidak sedikit di antara mereka yang sedemikian rajin membaca, terutama
untuk hal-hal yang aplikatif.
Saudaraku yang budiman, cukup banyak website karya anak
negeri yang membutuhkan sedikit empati dari anda sekalian. Mungkin anda jenuh
terhadap sejumlah website yang provokatif, tapi tidak semua website demikian.
Banyak website-website dalam negeri yang sehat dan independen. Terbukti dari
isinya yang netral dan lebih bertendensi kepada berbagi atau sharing ilmu
pengetahuan. Maka yang berkriteria seperti itu bisa menjadi bahan pertimbangan
bagi anda untuk menyukainya.
Bagi para penggiat website, apapun model website tersebut,
memperoleh klik dari anda merupakan sebuah harapan. Jadi yuk mari kita
beramai-ramai dan banyak-banyak memberi klik pada situs-situs anak bangsa. Kita
wujudkan kesetiakawanan sosial mulai dari yang mudah, mulai dari sekarang, dan
mulai dari diri sendiri.
Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Mengapa Trafik Tinggi Dibutuhkan?, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.