Melakukan Eksepsi
Nota keberatan atau eksepsi diajukan di sidang pertama. Poin pokoknya adalah upaya mementahkan nota tuntutan dari pihak Jaksa Penuntut Umum, dengan salah-satu kata kunci yaitu dakwaan jaksa tidak cermat.Dalam upaya membentuk atau mengarahkan opini publik, tim penasihat hukum Jessica kerap mengatakan, "Bagaimana mungkin Jessica mau terbang dari Australia ke Indonesia hanya untuk merencanakan pembunuhan. Dan itu hanya karena dinasihati oleh korban."
Ya, pernyataan seperti ini kan sangat mudah menjawabnya. Jawaban itu adalah : Terlepas dari dakwaan melakukan pembunuhan berencana, Jessica bisa saja mau repot-repot terbang ke Indonesia karena menghindari ancaman peradilan di Australia.
Menapikan Fakta Persidangan
Hampir dalam setiap persidangan, hal yang dilakukan oleh tim penasihat hukum Jessica adalah super counter. Bahkan terhadap hal yang sebenarnya sudah jelas duduk perkaranya. Mungkin publik masih ingat pernyataan mereka yang selalu diulang-ulang seperti ini :Barang bukti yang disita adalah dua gelas satu botol, tapi yang ada di persidangan sekarang adalah dua botol satu gelas. Jelas ini barang bukti tidak sah!
Mencecar Para Saksi Ahli dari JPU
Dalam hal mencecar para saksi ahli, terkadang timbul pertanyaan, yang jadi ahli itu para saksi ahli ataukah tim penasihat hukum?Cara tim penasihat hukum Jessica yang membiasakan diri untuk mencecar, menjadikan reaksi dari para ahli tersebut seperti jengah. Dan ini sebenarnya sama-sekali tidak menguntungkan bagi kubu Jessica, meskipun juga tidak bisa dinilai merugikan.
Tontonan-tontonan yang menampilkan cecaran tim penasihat hukum pada para saksi ahli dari pihak JPU, sebenarnya dapat dimaknai sebagai kepanikan pula.
Menggugat Objektifitas Hakim
Objektifitas hakim Binsar nampaknya malah terasa sebagai tekanan berat bagi kubu Jessica Kumala Wongso. Hal inilah yang justru dipermasalahkan. Langkah seperti ini sebenarnya justru sangat mungkin menambah kerugian bagi kubu Jessica.Dapat dikatakan bahwa ini adalah wujud kepanikan dari tim kuasa hukum Jessica Kumala Wongso.
Sering Menyatakan Optimisme yang Kamuflase
Setiap ada wawancara dari media, tim kuasa hukum Jessica selalu menyampaikan optimismenya. Mereka mengatakan bahwa para saksi ahli yang disodorkan oleh Jaksa Penuntut Umum justru menguntungkan bagi kliennya. Hal ini bertolak belakang dengan fakta yang sebenarnya. Bahkan kaum awampun paham bahwa sebenarnya persaksian para ahli yang disodorkan oleh JPU itu cenderung menekan atau menyudutkan Jessica secara objektif.Mengadu Domba Para Saksi Ahli
Ini adalah bagian dari drama persidangan yang dikembangkan oleh tim kuasa hukum Jessica Kumala Wongso. Banyak momen-momen yang mengundang senyum simpul, misalnya saja ketika beberapa orang saksi ahli membuat persaksian yang memutar-mutar atau terkesan menghindar ketika ditanyai oleh JPU.Tidak sedikit dari publik yang akhirnya mengernyitkan kening, mereka mempertanyakan : Koq sesama ahli pendapatnya bisa sangat bertolak belakang, ada apa ini?
Dan ketika ada sebagian publik yang kebingungan seperti itu, mereka memilih hal yang praktis saja. Mereka berpegang bukan lagi pada persaksian para ahli tapi pada fakta praktis seperti pada kebohongan demi kebohongan Jessica.
Meskipun dibuat bingung oleh bentrokan persaksian para ahli, tetapi tetap saja publikpun bisa menilai mana saja ahli yang objektif. Dan bukan kebetulan jika semuanya berada di kubu jaksa Penuntut Umum.
Beberapa di antara saksi ahli itu ada yang memberi pengaruh signifikan pada tambahan wawasan untuk publik, sebut saja persaksian Profesor Edward dari UGM, Kombes Nursamran, dan AKBP Muhammad Nuh.
Sebelumnya : Prediksi Keputusan Hakim Pada Kasus Jessica Kumala Wongso
Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Jurus-Jurus yang Sempat Dikeluarkan Tim Jessica Kumala Wongso, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.