Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat :
"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."
mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu
orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami
Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan
berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
(Qs. Al-Baqarah:30)
Ternyata ayat di atas tidak berlaku di Nusantara, karena
hingga hari ini Nusantara tetap cinta damai dan tidak ada pertumpahan darah.
Buktinya banyak. Misalnya :
Ketika Ken Arok berperang besar dengan Kertajaya, di sana
banyak darah tertumpah, itu terjadi di Timur Tengah, bukan di Nusantara.
Waktu keris Mpu Gandring digunakan untuk menumpahkan darah
itu juga terjadi di Timur Tengah. Di Nusantara sih tidak ada kejadian apa-apa.
Di saat Singhasari menjalankan ekspedisi Pamalayu hingga ke
Swarnabhumi, dan entah berapa banyak darah yang tertumpah, peristiwanya terjadi
di Timur Tengah juga. Penduduk Nusantara sih tidak terlibat apapun.
Ketika Kediri memberontak, hingga pasukan Singhasari tinggal
puluhan orang saja karena tertumpas, di Timur Tengah juga kejadiannya. Mana ada
nama kerajaan Kediri dan Singhasari di Nusantara.
Waktu Raden Wijaya balas dendam dengan memperalat pasukan
Mongol, gantian pasukan Kediri yang dibabat habis, dimana lagi kejadiannya jika
bukan di Timur Tengah.
Jangan lupa, pemberontakan Ra Kuti juga terjadi di Timur
Tengah. Di Nusantara tidak ada setetespun darah yang tumpah.
Giliran Gajah Mada yang menjalankan politik mitreka satata,
perang bisa terjadi kapan saja, Timur Tengah pula yang berkiprah Warga
Nusantara sih kalem-kalem saja.
Berbagai perang saudara dan perang antar suku juga tidak
pernah terjadi di Nusantara.
Saking cinta damainya bangsa Nusantara sehingga tidak
terpikirkan sedikitpun untuk membuat senjata perang. Tidak ada itu panah,
pedang, keris, dan sebagainya.
Waktu terus berjalan dan sampailah pada jaman modern. Di
Nusantara tetap aman dan damai. Tidak ada pemberontakan DI/TII, PKI, Tragedi
1998, dan sebagainya. Tidak ada itu di Nusantara karena kejadiannya di Timur
Tengah.
Pokoknya Nusantara sih negeri yang paling damai, Swiss saja
kalah. Dan yang paling buruk adalah Timur Tengah. Ayat Al Qurán di atas hanya
berlaku khusus untuk Timur Tengah.
Sedemikian damainya sehingga tidak ada penduduknya yang
senang berebut kepentingan. Tidak pula dalam bentuk dukung-mendukung.
Sesuatu banget ya kawan, betapa beruntungnya kita menjadi
manusia Nusantara. Yang sedikitpun tidak memiliki riwayat pertumpahan darah.
Saking aman dan damainya Nusantara, tidak ada tuh yang
namanya rebutan lahan dan rebutan kekuasaan untuk lahirnya provinsi-provinsi
baru.
Tulisan ini saya buat bagi mereka yang sangat membenci Timur Tengah. Harapannya semoga bisa menimbang dengan lebih baik atas nama persamaan kemanusiaan. Dan bukan semata-mata karena isu agama.
Senyum dong. :-)
Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Nusantara Adalah Negeri Yang Paling Cinta Damai, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.