Sudah sangat terkenal di blantika blogging, ungkapan yang
berbunyi bahwa Konten Adalah Raja. Entah siapa yang pertamakali
mempopulerkannya, hanya saja bagi saya ungkapan tersebut justru bertabrakan
dengan ungkapan Pembeli Adalah Raja.
Pada sisi mana tabrakannya? Pada sisi penentuan subjeknya.
Dalam ungkapan Konten Adalah Raja maka yang dijadikan subjek adalah benda,
sedangkan pada ungkapan Pembeli Adalah Raja, subjeknya jelas manusia. Dan bila
ditelisik secara mendalam, maka dalam konteks ini yang lebih pantas dijadikan
subjek adalah manusia.
Bila kita bersepakat bahwa manusia lebih layak dijadikan
subjek, ujung-ujungnya adalah lebih layak dijadikan permisalan sebagai raja,
maka hakikat dari konten sebenarnya tidak lebih dari sekedar hidangan utama.
Dan hidangan utama tersebut dikelilingi oleh hidangan-hidangan tambahan seperti
tampilan blog, seo onpage, seo offpage, dsb.
Jika konten dianggap sebagai hidangan utama maka siapakah
sang raja yang akan menyantap hidangan tersebut? Jawabannya secara umum adalah
: Pembaca Adalah Raja.
Mengapa Pembaca Adalah Raja?
Pada dasarnya manusia adalah makhuk yang bisa mengatur
sekaligus diatur. Tetapi karena ada kehendak Allah yang memberi kebebasan pada
manusia dalam koridor tertentu, maka hal mendasar tadi menjadi bersayap dalam
pernyataan : Pada dasarnya manusia bisa mengatur dan diatur kepada/oleh sesamanya,
tetapi tidak secara mutlak.
Okey, sekarang pembahasannya kita kembalikan kepada porsi
semula, yaitu yang lebih berkaitan dengan faktor teknis.
Dengan sebuah kesadaran bahwa manusia tidak sepenuhnya bisa
diatur dan mengatur, maka Google terus memperbaiki algoritma-nya. Dan semakin
lama algoritma tersebut semakin nampak keberpihakannya pada eksistensi manusia.
Setidaknya Harus Ada Kompromi Tiga Sisi
Ketika kita menulis artikel dan mempublikasikannya maka
setidak-tidaknya ada tiga sisi yang bisa saling berbenturan yaitu aturan teknis
search engine, idealisme penulis, dan kebutuhan/selera/keinginan pembaca.
Bila benturan tersebut tetap dibiarkan sebagai benturan maka
yang akan menang adalah pihak pembaca sebagai raja. Seorang pembaca akan lari
tidak menuntaskan membaca seluruh artikel apabila dirasakan tidak memenuhi
hasrat atau keinginannya. Dan se-idealis apapun si penulis, sehebat apapun
aturan teknis search engine maka akan bertekuk lutut bila berurusan dengan
animo pembaca.
Relevansi : Antara Human Friendly dan SEO Friendly
Demikianlah artikel dari Kontakmedia yang berjudul Konten Bukan Raja Tapi Sekedar Hidangan Utama, semoga bermanfaat. Dan terima kasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog ini.